Yuk, Kenalan dengan Agile Software Development!


Setelah sebelumnya kita membahas SDLC, sekarang kita akan membahas salah satu metode atau jenis SDLC, yaitu Agile. 


Pengertian dan Overview Metode Agile

Arti dari Agile adalah cepat atau serba guna. "Metode Agile" mengacu pada pendekatan pengembangan perangkat lunak berdasarkan pengembangan iteratif. Dasar dari metode ini adalah prinsip pengembangan sistem jangka pendek dengan tingkat adaptasi yang cepat terhadap segala perubahan. Titik utama dari Agile Software Development adalah kerja sama kelompok. Metode-metode yang tergabung dalam agile menitikberatkan kolaborasi antaranggota tim agile. Agile mengacu pada konsep Agile Manifesto yang mulai menjadi tren sejak tahun 1957 lalu. 

Metode agile akan memecah tugas menjadi iterasi yang lebih kecil, atau bagian-bagian yang tidak secara langsung melibatkan perencanaan jangka panjang. Ruang lingkup proyek dan persyaratan ditetapkan pada awal proses pengembangan. Rencana mengenai jumlah iterasi, durasi, dan ruang lingkup setiap iterasi ditentukan dengan jelas sebelumnya.

Setiap iterasi dianggap sebagai "kerangka" waktu singkat dalam model proses Agile, yang biasanya berlangsung dari satu hingga empat minggu. Pembagian seluruh proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil membantu meminimalkan risiko proyek dan mengurangi persyaratan waktu pengiriman proyek secara keseluruhan. Setiap iterasi melibatkan tim yang bekerja melalui siklus hidup pengembangan perangkat lunak penuh termasuk perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengkodean, dan pengujian sebelum produk yang berfungsi diperlihatkan kepada klien.

Karena ini adalah kumpulan metode, maka ada banyak metode di dalam agile. Tidak ada satu metode yang dianggap lebih baik dibandingkan metode lainnya. Semua metode dapat diterapkan sesuai kebutuhan masing-masing kasus dan perusahaan. Beberapa metode agile yang populer adalah Adaptive Software Development (ASD) dan Acceptance Test Driven Development (ATDD).


Tahapan-tahapan dalam Metode Agile


Ada sekitar 6 tahapan dalam metode agile, yaitu:

Analisa Kebutuhan (Requirement Gathering) dan Perencanaan

Pada tahap ini, kalian harus menentukan kebutuhan (requirement). Kalian harus menjelaskan peluang bisnis dan merencanakan waktu & upaya yang diperlukan untuk membangun proyek tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, kalian bisa mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomi.

Implementasi

Pada tahapan ini akan dilakukan implementasi pada program perangkat lunaknya. Seluruh proses perancanaan akan dituangkan pada pemrograman, mulai dari design hingga sistemnya.

Testing

Setelah dilakukannya pemrograman, tentu saja akan ada testing dari perangkat lunaknya sendiri. Baik itu dilakukan dengan cara white box, black box, maupun white box. Kenapa ini diperlukan? Karena tentu saja kita ingin memberikan aplikasi yang baik untuk digunakan oleh klien maupun calon user. Dengan adanya testing, kita juga menjadi tahu apa yang haris direvisi hingga sesuai dengan keinginan pada perencaan.

Dokumentasi

Seluruh proses yang terjadi harus kita dokumentasikan. Mengapa? Karena untuk menjadi peninjau akan kondisi ke depannya dari pengembangan. Hal ini juga memudahkan klien untuk melihat lebih jelas terkait perangkat lunak tanpa mempelajari pemrogramnnya langsung.

Deployment

Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan untuk menjamin kualitas perangkat lunak yang diciptakan dengan menguji kualitas sistem. Jika sistem yang diproduksi telah memenuhi syarat, maka perangkat lunak tersebut nantinya sudah siap untuk dikembangkan.

Maintenance atau Pemeliharaan

Tahapan terakhir yang dilakukan dalam Metode Agile adalah pemeliharaan atau maintenance. Tahap ini ditujukan supaya tidak ada lagi bug yang mengganggu perangkat lunak. Maka dari itu, pemeliharaan ini merupakan tahap yang sangat penting dan harus dilakukan secara berkala agar kualitas selalu terjaga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan dari Agile Software Development

Arsitektur Aplikasi Mobile: Diagram dan Langkah-langkah Awal